Hari ini kali pertama setelah bulan-bulan tanpa udara segar .
ini adalah hari terakhir ku di panti rehabilitasi ini “kau mengingatnya kan ?”.
aku ingin segera menemui mu dan mengatakan ” Hei, aku sudah memotong rambut ku” lalu memeluknya.
“apakah aku tampak lebih ganteng dengan rambut baru ku ? ”
“bagaimana dengan kemeja yang ku kenakan apakah pantas ? ”
Ia adalah seorang perawat di panti rehabilitasi ini, kami banyak bercerita tentang canda tawa hingga tangis.
bagi ku dia adalah seorang psikolog dengan senjata yang berisikan ribuan amunisi motivasi.
selama aku disini dan memutuskan untuk jatuh cinta padamu, aku sudah cukup mempersiapkan semuanya, aku ingin melamarmu dan menjalankan usaha ini berdua.
kita membuat sebuah toko tembakau dan menjalankannya berdua.
Aku mulai melangkah keluar dari gerbang panti, langkah ku terasa ringan dengan sepucuk mawar di tangan .
aku membawakan mu cinta dan aku ingin kau membawa ku ke dunia baru.
akhirnya aku sampai di rumah mu, tapi seperti dihujani ribuan mata pisau setelah sampai disana.
aku menatapmu di balik baju adat di atas pelaminan di dampingi oleh seorang pria di sebelah mu.
mata pisau yang tadi hanya menghujami kepalaku sekarang mulai menyerang hati yang tadi bergembira .
apa yang harus ku lakukan ?
aku tak tau harus bagaimana ?
tersenyumkah karena melihatmu bahagia atau aku harus menangis ?
aku tak membawa baju baja untuk menghindari hujan pisau ini.
aku mundur Linda
aku tak cukup kuat untuk meneruskannya dan
aku tak cukup tangguh untuk menghadapinya.
terimakasih Linda perawat ku.