Iklan 3, bisa berarti di tengah kontroversi

ya begini ini orang “kita” berarti termasuk saya, saya tidak menjelek-jelekkan mereka yang mencaci iklan ini.

menurut saya “kita”  sedikit tanggung tentang kritis, padahal udah bener sih mereka ngerti dan menangkap apa yang dimaksud bukan dikatakan.

tapi klo ujung-ujungnya malah mencaci karya orang lain terus ngerugiin yang lain apa malah bagus ?

katanya iklan ini tidak baik untuk anak-anak.

mereka yang mengatakan hal itu “menurut saya” adalah orang tua yang “kurang pintar”. mengapa kurang pintar ?

karena mereka tidak bisa memberikan penjelasan tentang kebebasan kepada anak-anaknya.

klo “menurut saya” lagi, ini adalah sebuah pembelajaran besar :

1. bebas berekspresi asalkan rok masih dibawah lutut,

nah jika anak saya kelak bertanya, “itu apa yah maksudnya ?”

saya tinggal jawab “kamu bebas berekspresi karena ayah yakin anak ayah gk mungkin mempermalukan dirinya sendiri ”

2. hidup ini singkat nikmati sepuasnya asal jangan lewat dari jam 10 malam.

nah jika anak saya kembali bertanya “klo itu yah, apa maksud nya ? ”

saya akan kembali menjelaskan “kamu bebas pulang jam berapa pun karena ayah percaya anak ayah bisa dipercaya”

3. jodoh sepenuhnya ada ditanganku asalkan sesuku kalau bisa kaya, pendidikan tinggi dan bla-bla-bla.

nah jika anak saya bertanya kembali “yang ini yah ?”

ya saya akan jawab kembali ” pilihan semua ditangan kamu nak, ayah percaya pilihan kamu tidak akan salah hanya jika kurang baik akan ayah bantu untuk memperbaikinya”

Benar gak sih ?

benarkah ?

1. rajin pangkal pandai dan malas pangkal bodoh. tidak selalu begitu !

saya adalah seorang pemalas dan karena saya seorang pemalas saya selalu berpikir keras untuk mencari jalan pintas.

sedikit tikungan untuk mencapai tujuan yang sama  apakah salah ? jika mereka yang rajin akan bekerja sesuai prosedur maka yang malas tidak akan begitu, seorang pemalas akan mencari jalan sendiri entah itu akan menempuh jarak yang lebih jauh atau bahkan mempersingkat jarak untuk sampai tujuannya. kreatif mana ?

2. kegagalan adalah awal dari keberhasilan.

jika kegagalan itu datang berkali-kali, apakah kita berada diawal terus ? kata-kata itu hanya untuk orang lemah #menurut saya. ya itu hanya untuk mengobati rasa sakit akan ketidak mampuan seseorang. saya lebih memilih “anda tidak mampu karena itu anda gagal” itu akan jauh lebih memotivasi dari pada kata-kata diatas karena saya jauh lebih butuh tamparan dari pada belaian.

3. makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang.

alasan anda makan bukankah karena lapar dan tujuan anda makan bukankah untuk kenyang ? lalu mengapa anda makan jika tidak lapar dan untuk apa anda makan kalau tidak kenyang.

* maaf jika saya yang salah mengartikan makna kalimat-kalimat diatas. mari berdiskusi jika anda memiliki pendapat lain. pasti jauh lebih bermanfaat bukan dari pada hanya mencela ? 🙂

 

Miris

Antara ! ya kata itu yang pertama kali muncul setelah saya menemukan video diatas.

Antara bahagia dan miris.

Bahagia saat orang-orang diluar sana bisa tertawa lepas dengan mainan kuno yang berasal dari Indonesia.

Namun miris ketika melihat kedalam, semua anak-anak disini jauh lebih memilih media modern untuk bermain.

apa nasib kekayaan ini, apakah akan musnah ditelan modernisasi ?

kesimpulan :

saya mendapatkan sebuah mimpi baru, ya mungkin seperti yang kalian pikirkan.

Museum mainan anak tradisional Indonesia, ntah sudah ada atau belum tapi saya tidak menemukan itu dikota saya.